Kata
perpisahan merupakan kata yang sangat menyedihkan dalam kehidupan ini. Mungkin
jika bisa memilih, saya tak ingin ada kata perpisahan dalam kehidupan ini. Tapi
sayangnya saya tidak bisa, karena di dunia ini sudah tercipta sebuah kata, dimana
ada pertemuan maka akan ada perpisahan.
Semua
orang tak menginginkan adanya perpisahan dengan orang terdekat dalam hidup
mereka. Tetapi beda cerita jika ada suatu masalah kompleks yang memang harus
terjadi perpisahan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya, seorang
sepasang kekasih tak ingin berpisah, karena mereka saling mencintai satu sama
lain. Contoh diatas memang banyak, siapa sih yang mau pisah sama orang yang
kita sayangi? Ngga ada kan? Tentunya tidak akan ada. Karena mereka untuk menjadi
satu merupakan sebuah pilihan yang telah mereka pikirkan matang-matang, mereka
saling berkomitmen untuk memperkukuh hubungan yang sedang mereka jalani.
Perpisahan
itu menyakitkan, perpisahan itu menyedihkan, perpisahan itu membuat menangis,
perpisahan itu membuat galau, perpisahan itu membuat hati pilu. Banyak ungkapan
untuk menggambarkan kata perpisahan, dan seluruh artinya mengarah kepada
kesedihan. Apakah perpisahan memang sekejam itu? Sehingga bisa membuat orang
mengekspetasikan bahwa perpisahan sangat menyedihkan.
Kalian
pasti pernah menjumpai yang namanya pertemuan dan perpisahan. Apa yang kalian
rasakan ketika awal pertemuan? Senang, nyaman, membosankan, canggung, bingung
dll. Mengapa seperti itu? Karena pada dasarnya semua akan menjadi menyenangkan dalam
pertemuan itu jika satu sama lain saling memahami arah pembicaraan dan
menikmati setiap waktunya.
Perpisahan,
itu menyedihkan, menyakitkan malah. Mengapa saya dapat mengatakan seperti itu?
Karena saya pernah menjumpai kata perpisahan ini. Saat itu saya sangat sedih
dengan adanya perpisahan. Hampir setiap hari saya menangis, hampir setiap saat
saya bersedih. Perpisahan memang sangat melukai perasaan. Tapi lambat laun saya
sadar, ngga berguna jika saya bersedih terus, ngga berguna jika saya menangis terus.
Yang saya dapatkan hanyalah lelah, lelah, lelah yang ada. Lelah pikiran dan
lelah perasaan tentunya. Hal tersebut sangat menyiksa perasaan, mental, dan
batin. Saya selalu memotivasi diri agar selalu tegar, kuat, dan tabah untuk
melalui masa-masa ini. Saya akui saat itu merupakan saat terberat saya. Secara,
berpisah sama orang yang spesial tidaklah hal yang sangat mudah. Karena
disetiap tempat punya cerita dan tersimpan banyak kenangan. Tapi lama-lama saya
mulai terbiasa dengan keadaan, dan sedikit demi sedikit rasa saya mulai luntur.
Walaupun saat itu saya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membiasakan
diri dengan keadaan.
Janganlah
takut dengan perpisahan, karena setiap kita melewati perpisahan maka kita akan
menjumpai pertemuan dengan individu baru dan dilanjutkan dengan masa perkenalan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar